Rabu, 01 Juni 2016

Video Suku Korowai

Asmat - Mengenal Lebih Dekat Suku Korowai di Pedalaman Papua
by IndonesiaKu Trans7

Masyarakat suku Korowai memiliki cara terunik untuk mempertahankan hidupnya. Mereka tinggal di atas pohon dan membangun rumah tinggal di atas ketinggian dan lebatnya rimba Papua. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, masyarakat Korowai menggantungkan hidupnya degan alam, seperti berburu dan menebang pohon sagu dengan alat yang sederhana yang mereka punya. Dan pohon sagu ini adalah makanan pokok bagi masyarakat Korowai.  Ketika kaum laki-laki menebang pohon sagu dan mengolah pohon sagu tersebut untuk dijadikan makanan utama, sedangkan kaum perempuannya pun membuat alat dari tulang daun pohon sagu.


Kehidupan Suku Kanibal Pemakan Manusia di Pedalaman Papua
by Keajaiban Dunia Nyata

Dipedalaman Papua yang berawa dan diapit sungai besar serta gunung-gunung, disinilah wilayah suku Korowai  satu-satunya suku Kanibal pemakan manusia yang diyakini masih tersisa di Indonesia hingga saat ini. Suku Korowai  baru ditemukan keberadaannya pada tahun sekiar 40 tahun yang lalu dipedalaman Papua dan berpopulasi sekitar 3000 orang, suku terasing yang hidup di rumah yang dibangun di atas pohon atau disebut dengan rumah tinggi.
Suku Korowai akan membunuh manusia yang dianggap melanggar aturan terhadap adat setempat. Misalnya jika seseorang diketahui sebagai tukang sihir dan warga dicurigai sebagai tukang sihir akan diadili dan jika banyak terdapat bukti yang memberatkannya akan segera dibunuh dan dimakan. Anggota tukang sihir yang dibunuh, akan dibagi-bagikan kepada pada semua warga.


Kunjungan Kepala UP4B di Suku Korowai Batu


Di zaman Modern dengan berbagai teknologi yang canggih, masih ada suku yang belum mengikuti perkembangannya. Mereka masih hidup secara sederhana dengan mengandalkan kehidupan alam. Suku ini terdapat di Papua, salah satu suku tersebut adalah suku Korowai yag terletak di wilayah selatan papua. Suku Korowai dikenal sebagai suku yang berkelompok, menggambarkan kehidupan masa lalu yang masuk ke dalam 10 komunitas kelompok yang terpencil di Papua. Keterasingan mereka menjadikan masyarakat sebagian dari kelompok besar yang terakhir yang mengalami kebutaan terhadap dunia luar. Kata Korowai sendiri berasal dari Belanda dan dari berbagai sumber, orang Belanda lebih mudah menyebut Klumpung menjadi Korowai. Namun sesungguhnya orang Korowai menyebut dirinya adalah Klumpung Ciu Manok.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;